-
By Admin
- November 7, 2025
Dalam dunia konstruksi, keberadaan sumber daya manusia dengan kompetensi yang tepat menjadi faktor kunci untuk menjamin kelancaran setiap proyek. Perusahaan konstruksi dituntut tidak hanya menghadirkan tenaga kerja yang memadai, tetapi juga memastikan pembagian peran sesuai dengan kualifikasi masing-masing. Di sinilah topik mengenai perbedaan tugas tenaga terampil dan tenaga ahli sering menjadi sorotan penting.
Kedua jenis tenaga kerja ini sama-sama memiliki kontribusi besar, namun ditempatkan pada ruang lingkup tanggung jawab yang berbeda sesuai kapasitas dan keahliannya. Pemahaman yang tepat mengenai hal ini sangat dibutuhkan, baik oleh manajemen perusahaan, pemilik proyek, maupun pihak-pihak terkait, agar proses pelaksanaan konstruksi berjalan efektif dan sesuai standar. Selain itu, pemisahan peran yang jelas membantu perusahaan dalam memenuhi regulasi, menjaga kualitas, serta meningkatkan efisiensi kerja di lapangan.
Baca juga: Perbedaan Perusahaan Konstruksi Bersertifikat ISO dengan Non-ISO dalam Mengikuti Tender
Pengertian Tenaga Terampil dan Tenaga Ahli
Berikut ini pengertian tenaga terampil dan tenaga ahli dalam perusahaan konstruksi:
1. Tenaga Terampil
Tenaga terampil adalah tenaga kerja yang memiliki kemampuan teknis di bidang konstruksi berdasarkan pelatihan, sertifikasi, atau pengalaman kerja. Mereka umumnya menguasai keterampilan praktis untuk melaksanakan pekerjaan langsung di lapangan sesuai standar yang berlaku. Keberadaan tenaga terampil sangat penting karena menjadi pelaksana utama berbagai aktivitas konstruksi, mulai dari pekerjaan struktur, mekanikal, hingga detail teknis lainnya.
2. Tenaga Ahli
Tenaga ahli adalah tenaga kerja yang memiliki kompetensi profesional lebih tinggi, ditunjukkan dengan latar belakang pendidikan formal, sertifikasi keahlian, serta pengalaman mendalam dalam bidang konstruksi. Mereka berperan dalam merencanakan, mengawasi, serta memastikan pekerjaan konstruksi berjalan sesuai standar teknis, regulasi, dan prinsip keselamatan. Tenaga ahli juga sering terlibat dalam pengambilan keputusan strategis, penyusunan dokumen teknis, serta pengendalian mutu proyek.
Perbedaan Tugas Tenaga Terampil dan Tenaga Ahli dalam BUJK
Berikut beberapa perbedaan tugas tenaga terampil dan tenaga ahli dalam BUJK:
1. Tenaga Terampil
Tenaga terampil dalam BUJK merupakan tenaga kerja yang memiliki keahlian teknis berdasarkan pelatihan, sertifikasi, atau pengalaman kerja. Mereka bertugas langsung di lapangan untuk memastikan pekerjaan konstruksi berjalan sesuai dengan standar pelaksanaan. Tugas utama tenaga terampil antara lain:
- Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar kerja dan instruksi.
- Menyampaikan laporan teknis sederhana terkait progres pekerjaan.
- Menjaga mutu pekerjaan di lapangan sesuai spesifikasi.
- Mengoperasikan peralatan dan teknik konstruksi dengan tepat.
- Mendukung tenaga ahli dalam penerapan standar teknis dan keselamatan kerja.
2. Tenaga Ahli
Tenaga ahli memiliki kompetensi yang lebih tinggi, biasanya dibuktikan dengan pendidikan formal, pengalaman, dan sertifikasi profesi. Mereka berperan dalam perencanaan, pengawasan, serta pengendalian kualitas proyek. Tugas utama tenaga ahli antara lain:
- Menyusun perencanaan teknis dan dokumen proyek.
- Memberikan laporan analisis dan rekomendasi kepada manajemen.
- Melakukan pengawasan dan pengendalian mutu pekerjaan.
- Memastikan proyek sesuai regulasi, standar, dan prinsip K3.
- Memberikan solusi teknis terhadap masalah di lapangan.