
-
By Admin
- February 7, 2025
Mengurangi emisi karbon dalam konstruksi menjadi salah satu tantangan besar di era modern, mengingat sektor ini berkontribusi signifikan terhadap polusi lingkungan global. Dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap iklim, industri konstruksi sudah mulai mengadopsi berbagai pendekatan dan teknologi inovatif. Penerapan prinsip desain ramah lingkungan, penggunaan bahan bangunan yang lebih efisien, dan berkelanjutan serta penerapan teknik konstruksi yang mengurangi pemborosan material merupakan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dalam industri konstruksi.
Selain itu, pemanfaatan energi terbarukan, efisiensi energi dalam proses pembangunan hingga pemeliharaan, perusahaan konstruksi dapat meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dan berkontribusi pada keberlanjutan jangka panjang.
Emisi Karbon dalam Konstruksi
Emisi karbon dalam konstruksi berasal dari berbagai sumber yang mencakup sebuah siklus hidup sebuah bangunan, seperti:
-
Produksi Material
Pembuatan material seperti semen dan baja membutuhkan banyak energi. Misalnya produksi semen sendiri yang menyumbang 8% emisi global. -
Transportasi
Memindahkan material, peralatan, dan perjalanan karyawan ke lokasi konstruksi tentunya menghasilkan emisi tidak langsung. -
Aktivitas di Lokasi
Pengoperasian mesin, pencahayaan, dan pemanas di lokasi mengonsumsi energi yang signifikan yang sering kali berasal dari bahan bakar fosil. -
Emisi yang Berasal dari Operasional
Bangunan terus mengeluarkan karbon selama fase operasionalnya karena penggunaan energi untuk pemanasan, pendinginan, dan pencahayaan.
Cara Mengurangi Emisi Karbon dalam Praktik Konstruksi
Ada beberapa cara dalam mengurangi emisi karbon dalam praktik konstruksi, seperti:
-
Beralih Menggunakan Bahan Bangunan Berkelanjutan
Penggunaan bahan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara dalam mengurangi emisi:- Baja Daur Ulang: Mengurangi permintaan produksi baja murni sehingga mengurangi emisi secara signifikan.
- Alternatif Beton Ramah Lingkungan: Material seperti abu terbang menawarkan pilihan rendah karbon dibandingkan semen tradisional.
- Kayu yang Didapat secara Bertanggung Jawab: Kayu yang dipanen secara berkelanjutan mengurangi penggundulan hutan dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
-
Menerapkan Praktik Konstruksi Hemat Energi
Praktik hemat energi dapat menurunkan emisi secara drastis:- Prinsip Desain Pasif: Menggabungkan isolasi, pencahayaan alami, dan ventilasi untuk mengurangi permintaan energi.
- Integrasi Energi Terbarukan: Menggunakan panel surya atau turbin angin untuk memberi daya pada lokasi konstruksi.
- Teknologi Cerdas: Memanfaatkan sistem pencahayaan dan pemanas hemat energi, seperti lampu LED dan termostat yang dapat diprogram.
-
Mengelola Sampah secara Efektif
Limbah konstruksi merupakan penyumbang emisi yang signifikan. Strategi untuk mengelola limbah meliputi:- Daur Ulang: Menggunakan kembali bahan-bahan seperti logam, kayu, dan beton.
- Pengomposan di Lokasi: Olah sampah organik untuk mengurangi emisi metana.
- Praktik Ekonomi Sirkular: Merancang proyek untuk memaksimalkan penggunaan kembali sumber daya dan mengurangi keseluruhan produksi limbah.
Baca juga: Strategi ISO 14001 dalam Mengurangi, Menggunakan Kembali dan Daur Ulang Limbah