- By Admin
- July 29, 2024
ISO 45001 merupakan standar internasional yang dibuat untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Untuk mengurangi kecelakaan kerja, dan penyakit pada pekerja, tentunya dibutuhkan standar ini. Dalam industri konstruksi, implementasi dan audit ISO 45001 sangat penting. Dalam penerapan ISO 45001, organisasi sering menghadapi beberapa tantangan yang cukup berat.
Dengan menerapkan ISO 45001 secara konsisten, perusahaan konstruksi bisa mengembangkan keselamatan di tempat kerja dan memprioritaskan keselamatan dan keamanan sehingga bisa memperkuat komitmen mereka untuk melindungi karyawan dan mengoptimalkan kinerja operasional secara keseluruhan.
Tantangan dalam Implementasi ISO 45001
Berikut ini beberapa tantangan yang mungkin dalam implementasi ISO 45001:
- Kurangnya kesadaran dan pemahaman
Organisasi akan merasa kesulitan untuk memahami persyaratan dan metode yang efektif untuk penerapannya jika kurangnya kesadaran dan pemahaman. - Kendala sumber daya
Banyak organisasi yang belum memahami tentang sumber daya, terutama untuk sumber daya yang sudah menipis. - Resistensi terhadap perubahan
Resistensi pada perubahan berasal dari karyawan dan manajemen yang bisa menghambat penerapan standar yang mulus. - Kompleksitas standar
Kesulitan dalam standar ini bisa menjadi tantangan yang besar, sehingga menyulitkan organisasi untuk menavigasi dan menerapkannya secara efisien. - Peluang risiko
Organisasi bertugas untuk melakukan penilaian risiko yang lengkap, merumuskan langkah pengendalian yang disesuaikan dan memanfaatkan peluang yang memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja (k3). - Hasil audit
Audit rutin sangat diperlukan untuk mengetahui keefektifan sistem manajemen. Melalui analisis yang cermat terhadap temuan audit, organisasi mendapatkan wawasan yang diperlukan untuk menentukan area yang harus ditingkatkan. - Integrasi dengan sistem manajemen lainnya
Organisasi yang sudah menginterasikan sistem manajemennya mungkin mengalami kesulitan dalam menerapkan ISO 45001 secara baik dengan sistem yang sudah ada. - Pemantauan dan pengukuran
ISO 45001 menentukan pemantauan proses yang kuat untuk memantau dan mengukur kinerja kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini membuat sistem pengukuran dan pemantauan yang efektif terbukti menjadi tantangan yang signifikan bagi banyak organisasi. - Pendokumentasian dan penyimpanan catatan
Standar ini mengharuskan pendokumentasian dan pencatatan yang cermat untuk mendukung kepatuhan. Pembentukan pemeliharaan dan sistem dokumentasi dan pencatatan yang efisien bisa dijadikan pekerjaan yang sulit untuk beberapa organisasi. - Keterlibatan pekerja dan pemangku kepentingan
Hal ini membutuhkan pertimbangan yang cermat terhadap kepatuhan dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan melibatkan pekerja dan pemangku kepentingan dalam proses implementasi seringkali menghadapi tantangan.
Solusi Implementasi ISO 45001
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengatasi tantangan implementasi ISO 45001, seperti:
- Peningkatan berkelanjutan
Untuk mengatasi tantangan implementasi, perusahaan harus menerapkan peningkatan berkelanjutan dan memperhatikan beberapa strategi utama, seperti penggabungan teknologi inovatif, asimilasi praktik terbaik dari sumber internal dan eksternal, hingga meminta saran secara aktif dari pemangku kepentingan.
- Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko
Organisasi perlu menetapkan, memberlakukan dan memelihara proses terstruktur untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. - Manajemen perubahan
Manajemen perubahan merupakan aspek yang sangat penting. Organisasi harus membangun proses yang terstruktur dengan baik untuk implementasi dan pengaturan perubahan yang sudah direncanakan, sementara, dan permanen yang berdampak pada kinerja kesehatan dan keselamatan kerja. - Keunggulan pengadaan
Pengadaan produk dan jasa harus didukung oleh proses yang baik untuk memastikan kesesuaiannya dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. - Kepemimpinan dan partisipasi pekerja
Manajemen puncak harus memberikan contoh kepemimpinan dan komitmen terhadap sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini meliputi tanggung jawab dan akuntabilitas menyeluruh untuk pencegahan cedera atau penyakit akibat kerja dan penyediaan sumber daya yang diperlukan.
Baca juga: Memahami Ruang Lingkup Pekerjaan Konstruksi dan Konsultansi